Pemberdayaan Koperasi Nelayan

A post shared by mporatne (@mporatne) on

Pantun:
Indahnya laut Indonesia.
Moment sunrise dan sunset sangat di nantikan.
Melihat lautan sambil bernyanyi membuat bahagia.
Mari, bernyanyi. Ayo kita lakukan

“bukan lautan hanya kolam susu.
Kail dan jala cukup menghidupimu
Tiada badai, tiada topan kau temui
Ikan dan udang menghampiri dirimu”.


Ayo masih ingat tidak dengan syair tersebut?
Itulah salah satu syair, yang di dendangkan oleh legenda musik Indonesia, Koes Plus.

Syair pada lagu tersebut, gambaran betapa kayanya tanah air kita, Kita sebagai warga negara patut bersyukur atas rahmat yang Allah berikan kepada kita dan patut bangga akan kekayaan Indonesia.

Dikutip dari media online kompas.com pada tanggal 21 agustus 2017 menyatakan berdasarkan statistik dan Kementrian Kelautan dan Perikanan menyatakan bahwa hasil tangkap ikan pada tahun 2017 sebesar 3,35 juta ton, naik 11 persen, bila dibandingkan tahun 2016 sebesar 3,01 juta ton.

Dengan potensi yang besar kekayaan laut kita, akan tetapi sayangnya kita belum bisa memanfaatkan dan mengembangkan potensi tersebut untuk di jadikan penghasilan keluarga nelayan dan devisa negara.

Miris
, saat Bapak Ono surono selaku Anggota Induk Koperasi Perikanan Indonesia mengatakan “di Indramayu, nelayan berhutang dan telilit rentenir sehingga ia tidak bisa membayar hingga 7 turunan”. Astagfirrullah alazim, ya allah, begitu miskinnya nelayan kita .
A post shared by mporatne (@mporatne) on

Lalu, apa yang harus di lakukan agar manfaatkan hasil menangkap ikan itu bisa dirasakan oleh nelayan itu sendiri, penambah devisa negara dan kita, sebagai warga negara bisa mendapatkan ikan dengan harga murah. Mpo dan anggota komunitas dari Indoblognet menghadiri diskusi hangat pada tanggal 21 Februari 2018 yang berlokasi di Auditorium Kementrian Koperasi dan UKM.

Menurut Data online data system (ODS) sebagai berikut:

  • Jumlah koperasi nelayan sebesar 2.691 unit.
  • Jumlah koperasi nelayan aktif sebesar 1.907 unit.
  • Bersertifikat Nomor Induk Kopeasi sebesar 221 unit.

Peranan koperasi nelayan, sangatlah dibutuhkan untuk meningkatkan pendapatan nelayan melalui bertambahnya hasil tangkap ikan. Koperasi bukan lagi sekedar tempat mendapatkan pinjaman uang untuk membeli umpan, akan tetapi peranan koperasi di perlukan untuk pengelolan tempat pelelangan ikan.

Mpo hanya kenal, tempat pelelangan ikan di Muara Angke, padahal tempat pelelangan ikan sudah ada dari tahun 1922, wah, sudah tua ya, umur tempat pelelangan ikan. Awalnya tempat pelelangan ikan hanyalah menyelenggarakan jual beli melalui pelelangan, dengan tujuan melindungi nelayan dari permainan harga tengkulak dan membantu nelayan mendapatkan harga yang layak.

Koperasi nelayan Mina Sumitra di Indramayu yang dirintis oleh Bapak Ono Surono sudah berbasis teknologi, dimana para calon pembeli ikan bisa melihat harga ikan melalui gadget dan jika sudah sesuai harganya maka ikan tersebut akan langsung di antar dengan menggunakan mobil boks es.

Kualitas ikan yang baik, harus didukung dengan armada angkutan dan juga penyedian balok balok es. Peran ibu ibu nelayan juga di perlukan dalam membantu ekonomi keluarga dengan memanfaatkan ikan untuk di buat produk home industri sehingga produk tersebut memiliki nilai jual tinggi.

Peran pemerintah sangatlah diperlukan, bukan hanya sekedar pemberi bantuan kepada nelayan berupa kapal kapal nelayan akan tetapi juga di perlukan untuk mengawasi dana yang sudah di berikan, Hal ini terjadi di daerah Sulawesi, dimana kapal yang di berikan pemerintah dipergunakan untuk di sewakan ke wisatawan untuk memancing ikan di laut. Pemberian kredit bank dengan bunga yang rendah sangatlah membantu nelayan.

Selain itupula, untuk mendapatkan hasil tangkap yang maksimal maka di perlukan juga peralatan yang cangih dengan kapal yang besar. Nelayan perlu diberi pendidikan mengenai ilmu kelautan dan berani melaut, melewati daerah biasa ia menangkap ikan, hal itu bisa di sebabkan di daerah tersebut ikan tinggal sedikit dan masih banyak di perairan laut Indonesia yang belum terjamah oleh nelayan dan bisa menghasilkan ikan yang banyak.

Ayu Artis Oil Atasi Nyeri Sendi dan Konflik Keluarga

A post shared by mporatne (@mporatne) on

Pantun:
Seorang anak sayang pada orangtua.
Walau terkadang muncul pertengkaran.
Tidak ingin rasanya mendua
Sejak tahu, Ayu artis Oil banyak keunggulan.

Saat Mpo sedang mencari di kotak obat mama di ruang televisi, Mpo bertanya “Mah, dimana Ayu Artis Oil?”. Mama menjawab “itu tempat tidur”.

Keesokan harinya, Mama menanyakan “bi, dimana kamu taruh Ayu Artis Oil?”. Mpo hanya menjawab “ di dalam tas sepeda”.

“Kamu kenapa taruhnya di dalam tas sepeda sih, Mama nyariin dari tadi sampai ke kamar kamu, namun tidak di temukan di kamar”
tanya mama dengan nada kesal.

“Kemarin khan, aku bawa saat senam di RT sebelah, makanya Mpo taruh di dalam tas sepeda. Mama juga suka lupa menaruh Ayu Artis Oil dimana mana” Jawab ku.

Itulah sepenggal percakapan yang bikin Mpo berantem sama mama, Ya, permasalahan tempat menaruh Ayu Artis Oil yang suka berpindah pindah. Hal ini di sebabkan Ayu Artis Oil di rumah hanya punya satu, sedangkan kita terbantu banget dengan adanya Ayu Artis Oil yang mempunyai khasiat:

  • Mengurangi rasa sakit dan pembengkakak nyeri sendi.
  • Memperbaiki gerakan sendi.
  • Mengurangi kekakuan sendi karena karena hilangnya masa jaringan sendi.
  • Membantu meringankan nyeri punggung dan pinggul.
  • Meredakan nyeri yang di sebabkan oleh keseleo.

Oh ya,
sebelumnya Mpo mau cerita nih, kalau Mama Mpo mempunyai dua tempat obat obatan. Banyak khan, tapi itulah Mama yang sudah memasuki usia lansia, suka sekali borehan. Tempat yang di gunakan obat obatan Mama adalah tempat kotak makanan yang biasanya di taruh di tempat tidur dan ruang televisi.

Tempat Tidur dan kram otot betis

Di kamar Mama terdapat kotak obat obatan, hal ini karena mama suka memakai untuk mengoleskan kakinya ketika terjadi kram pada otot betis. Kram betis biasa terjadi pada saat kita tertidur lelap. Apabila kram betis tidak cepat diatasi, maka kaki Mama akan mengalami pincang pada kaki selama tiga hari sampai seminggu. Sejak Mama membawa Ayu artis Oil ke tempat tidur, Mpo tidak lagi dibangunin sama mama ketika malam hari, untuk bantu melakukan peregangan di kaki Mama.

Pegel di pinggang

Karena Mama suka menonton televisi acara drama islami sehingga duduk terlalu lama membuat mama mengalami sakit pinggang. Ayu Artis Oil juga di oleskan sama Mama, ketika ia bangun tidur saat mengalami sakit pinggang

Aroma Ayu Artis Oil

Mama sebelum tidur suka melakukan mencium harumnya Ayu Artis Oil pada pergelengan tangan maka sensasi aroma Ayu Artis Oil membuat kita relax, tenang dan akhirnya tertidur lelap.
lalu, Bagaimana dengan Mpo? Mpo biasanya mengunakan Ayu Artis Oil ketika berolahrga, Mpo membawanya di dalam tas sepeda. Oh ya Mpo pergi ke tempat senam dengan menaiki sepeda.Walaupun jaraknya sangat dekat akan tetapi karena sudah kebiasan menaiki sepeda maka rasanya tidak enak kalau tidak naik sepeda.

Karena Mpo datangnya terlambat, sebentar melakukan pemanasan. Pada saat latihan inti maka mpo mengalami kram dan langsung aja Mpo berhenti sejenak dan oleskan . Enaknya mempunyai Ayu Artis Oil Mpo hanya perlu mengoleskan tanpa harus mencolek dan mengotori tangan . Setelah senam bisa makan gorengan dan lontong.

Baru baru ini (17/02) Mpo membawa Ayu Artis ke acara Milad pengajian yang di selenggarakan di Monas, Acara tersebut berlangsung dari sore hari sampai menjelang pagi. Acara berjalan sangat lancar, walau udara dingin menyelimuti Jakarta.

Sampai akhirnya, pembacaan asroqol dimana semua jamaah berdiri, Saat berdiri itulah kaum laki laki yang tidak kedapatan tempat duduk, berjalan melewati bagian wanita untuk menuju saf bagian pria. Setelah pembacaan asroqol selesai , kita duduk kembali, Hal tersebut membuat duduk menjadi sempit karena ada barisan cowok duduk bersama dengan wanita.

Karena duduk menjadi sempit, kaki Mpo menjadi kram. Mpo sudah panik, jika sudah selesai acara, Pastinya Mpo sulit berjalan menuju mobil angkutan yang menjemput didepan Perpustakan Nasional. Tahu sendirilah yang datang ke milad dengan jamaah ratusan ribuan orang, selesai bubaran acara maka desek-desekan harus mengantri untuk keluar pintu gerbang Monas.

Saat Mpo mengoleskan Ayu Artis Oil di kaki, tidak beberapa lama kram kembali normal dan aroma Ayu Artis Oil membuat jamaah lainnya bertanya “wangi, apa ya?, kaya minyak gosok”.

Ayu Artis Oil adalah minyak gosok yang di buat dengan sistem obat tradisonal yang dikenal ayuverda. Minyak ini menembus kulit sehingga berkerja sendiri mengatasi nyeri dengan panas yang tidak terlalu panas, serta memberikan efek menenangkan .

Ayu Artis Oil di produksi oleh K-Link yang merupakan MLM syariah terbaik di Indonesia. Dengan bentuk yang imut,Ayu Artis Oil bisa ditaruh di dalam tas ataupun kantong baju, Walaupun isinya Cuma 10 ml, bukan berarti bisa bisa di pakai beberapa kali, Ayu Artis Oil ini hemat pemakaian karena cukup dioleskan tipis tipis pada daerah yang terkena nyeri sendi. Ayu Artis Oil ini bisa di gunakan semua usia kecuali baby di bawah dua tahun dan tidak boleh di gunakan di bawah hidung dan daerah sensitif lainnya.

Oh ya, Harga untuk daerah Rp86.000 untuk wilayah A dan Rp91.000 untuk wilayah B. Membaca harganya, pasti kamu jadi mikir dan mundur teratur ya? Mpo kasih tahu nih, ada beberapa cara untuk mendapatkan Ayu Artis Oil dan sakit yang kamu derita cepat sembuh.

Pembaca blog Mpo, cukup menjadi member K-link Dengan menjadi member kamu bisa mendapatkan diskon 20% untuk membeli Ayu Artis Oil . Harga paketan member, bisa kamu pilih yaitu Rp80.000 atau Rp200.000 . Setelah kamu jadi member, kamu coba dan rasakan manfaat Ayu Artis, kamu bisa mengajak tetangga, sahabat ataupun keluarga besar untuk merasakan manfaatnya. Mumpung lagi promo sampai bulan juni 2018, setelah pembaca blog Mpo bisa mengajak orang untuk jadi mamber, nantinya kamu bisa mendapatkan uang cash Rp20.000 dan produk Ayu Artis oil.

Nah, kamu pernah mengalami nyeri ? coba ketik deh di kolom komentar

Buku Mengelilingi Masa Kecilku

Pantun:
Imutnya masa kecil.
Suka bermain penuh canda tawa.
Walau Mpo kecil suka tengil.
Tapi suka bersahaja.

Hari ini, Mpo mau ngebahas tentang penyewaan buku dan hubungannya dengan keluarga besar Mpo. Pastinya bingung dong, kok pakai nulis keluarga besar sih. Untuk mengetahuinya, Mpo akan mengantarkan kamu ke zaman sewaktu Mpo masih kecil. Siap siap ye. Berikut cerita nya.

Mpo kecil suka di omelin mama dan mama selalu berkata “Itu buku mama sewain banyak buku, Mama itu nyewain buku buat di baca selama seminggu, bukan untuk sehari” itulah jawaban Mama ku ketika Mpo bertanya “Mah, bukunya sudah habis di baca, nanti sewa lagi ya”.

Mungkin kata sewa buku agak terdengar asing ya bagi pembaca blog Mpo, Hem kalau kamu tidak asing berarti kita seumuran yang lahir di tahun tersebut. ya, di tahun 80an banyak sekali tempat penyewaan buku.

Tempat penyewaan buku adalah tempat dimana kita bisa menyewa buku selama seminggu dan kita bisa jadi anggota di dalamnya dengan memberikan sejumlah uang jaminan. Uang jaminan tersebut akan di kembalikan dalam tempo waktu tertentu.

Berbeda dengan perpustakan, tempat penyewaan buku di kelola oleh individu dengan koleksi bacaan majalah, buku humor, buku cerita dan novel. Koleksi bacaan yang sangat ringan, harga sewanya sangat murah dan mudah di dapatkan sehingga di zaman tersebut banyak peminatnya.

Kebetulan tetangga Mpo, mempunyai tempat penyewaan buku dan suka menggelar buku buku cerita anak anak di lapangan bulutangkis. Mama suka sekali menyewakan banyak buku buat Mpo dan adik Mpo yang bernama Shanty.

Lain halnya, yang dilakukan Tante imut, Adik mama yang satu ini suka membaca novel. Biasanya Tante imut suka mengajak Mpo naik motor untuk ke tempat penyewaan buku yang berada lumayan jauh dari rumah. Tempat penyewaan buku, dimana Tante imut menyewa novel di kelola sangat baik dan mempunyai kios yang cukup besar. Mpo senang banget di ajakain sama Tante imut karena Mpo baru pertama kali ke tempat penyewaan buku. Sesampainya di kios tersebut, sudah banyak orang yang sedang memilih buku untuk di bacaan.

Tante imut sibuk memilih buku novel yang ingin ia pinjam dan tiba tiba berkata “bi, ambil aja buku yang mau kamu baca”. Aih, bagaikan ketimpa duren runtuh, langsung saja Mpo mengambil buku yang banyak. Sekarang tempat penyewaan buku tersebut sudah tidak ada lagi karena pemiliknya meninggal dunia dan Mpo terakahir itu menyewa buku di tempat tersebut saat awal masuk kuliah.