IWITA Membantu UMKM Bangkit di masa pandemi

UMKM bangkit merupakan spirit dan suatu tantangan para pelaku usaha di saat pandemi. 

Toko ulos

seperti sekarang kita ketahui bahwa pandemi ini mengajarkan kita untuk menjadi lebih banyak belajar baik belajar menghadapi kelesuan pasar, belajar berinovasi dan belajar digital marketing.


UMKM wajib bangkit disaat keadaan seperti ini. jika kita tidak bangkit maka selamanya usaha kita akan terpuruk dan hancur. 


Satu keyakinan kita, percayalah bahwa badai tidak akan terus menghampiri kita pasti ada masanya suatu saat UMKM yang kita rintis selama ini bisa bangkit kembali. 


Ada 64 juta UMKM yang mengalami penurunan omzet selama masa pandemi ini. 


Menurut kompas.com UMKM banyak masalah yang harus di atasi oleh pelaku UMKM agar bangkit selama pandemi ini diantaranya.


1. Kelesuan pasar. 

Kelesuan pasar terjadi karena banyaknya para pekerja yang di PHK oleh perusahaan besar sehingga daya beli masyarakat menjadi berkurang  apalagi ada pembatasan mobilitas masyarakat yang terbatas karena ada aturan PPKM dari pemerintah. 


Karena ada pembatasan mobilitas tersebut membuat masyarakat sering membuat makanan sendiri daripada membeli . 


2. Hambatan distribusi.

Selain kelesuan pasar juga terhambatnya distribusi hal ini disebabkan oleh keterbatasan mobilitas. selain itu juga hambatan distribusi membutuhkan memerlukan yang waktu lebih lama dalam mengantarkan barang ke konsumen. 


 3. Akses permodalan

Para investor lebih senang menanamkan uangnya dalam bentuk kesehatan baik untuk kesehatan diri dengan membeli vitamin ataupun berinvestasi dalam bidang kesehatan seperti masker. 


Selain itu pula faktor masyarakat masih takut untuk pinjam di bank sehingga akhirnya mereka memutuskan meminjam dengan cara yang cepat kepada pinjol ilegal dan rentenir 

 4. Sulitnya UMKM mendapatkan bahan baku

 5. Terhambatnya produksi 


Terhambatnya produksi karena pembatasan penggerakan tenaga kerja untuk keluar dari masalah selama pandemi ini para UMKM harus bisa bangkit dari keterpurukan dengan cara belajar. 


Kita harus belajar melek digital, belajar dari tokoh-tokoh orang-orang sukses, seminar, komunitas dan yang tak kalah penting adalah komunitas. 


IWITA berupaya membantu UMKM Bangkit

Komunitas ataupun organisasi bisa jadi ajang untuk mencari teman baru dan menambah relasi sehingga dapat melengkapi perjuanganmu dalam meniti karir sebagai UMKM yang sukses. 


Komunitas ataupun organisasi bisnis bisa menjadikan ajang teman-teman online untuk saling belajar berinvestasi dengan menjadi investor bagi UMKM agar mereka bisa bangkit.


IWITA adalah organisasi perempuan yang sudah berdiri dari tanggal 9 April 2009 yang pelopori oleh Martha Simanjuntak. 

Martha Simajuntak

IWITA merupakan singkatan dari Indonesian Women IT Awarness Berawal dari kongko-kongko  pekerja kantoran di cafe setiap Jumat mereka saling berbagi cerita. 


di hari minggu mereka mengundang para ahli IT untuk menjadi pembicara terutama yang terkait dengan media sosial dan internet. 


Lambat laun mereka menyadari bahwa mereka bisa melakukan hal yang lebih positif dan mereka juga prihatin akan para wanita yang tidak melek digital. IWITA juga mempunyai mimpi untuk mewujudkan perempuan Indonesia yang tanggap teknologi informasi melalui kesadaran, pembelajaran penerapan, dalam kehidupan pribadi dan masyarakat dan juga sosial. 


Dengan teknologi informasi diharapkan para wanita itu dapat bersaing di pasar global dan juga unggul dalam kesetaraan gender tanpa harus meninggalkan kodratnya sebagai wanita. 


Berawal dari banyaknya orang yang bertanya mengenai status IWITA Apakah komunitas atau organisasi? maka Martha Simanjuntak memutuskan untuk mendaftarkan IWITA sebagai organisasi resmi pada tahun 2011 melalui Keputusan Menteri Hukum dan HAM RI No. AHU-87.AH.01.06. Tahun 2011. 


Selama 12 tahun ini IWITA berupaya menjalankan program-program di berbagai daerah terutama literasi digital e-commerce sebagai untuk UMKM. 


Martha Simanjuntak yang just selaku founder IWITA sekaligus Head of community development PT. Digital Network venture Indonesia dan owner chathulos juga merupakan alumnus Binus Business School angkatan 2013 .


sebagian besar anggota IWITA adalah wanita sebesar 70% akan tetapi kaum adam juga boleh loh ikutan gabung ke organisasi ini.


Rata-rata profesi anggota IWITA adalah pelaku UMKM sebesar 70% akan tetapi IWITA membuka tangannya lebar-lebar untuk profesi lain seperti ibu rumah tangga, pelajar, mahasiswa, pns untuk gabung ke dalam IWITA. 

Anggota IWITA

sebagai Bakti terhadap kampus tercinta, Binus bisnis School, Martha Simanjuntak berbagi cerita tentang kegiatan IWITA yang berkaitkan dengan kearifan lokal seperti ulos. 


Alhmadullilah  Martha Simanjuntak menjadi pembicara dalam acara Indonesia business look, the rise of creative economy yang mengangkat tema future Fit organization. Dalam acara tersebut bercerita tentang kegiatan IWITA agar ulos bisa dikenal oleh masyarakat lewat produk ulos yang bisa dipakai lebih kekinian dalam dunia fashion. 


Dalam live zoom yang diselenggarakan jumat kemarin (10/12) ada pesan yang harus di ingat bahwa sebuah organisasi harus beradaptasi, berkreasi dan berinovasi merupakan yang tips diberikan martha Simanjuntak agar sebuah organisasi dapat berkembang di masa pandemi ini 


Sebagai perempuan, kita harus mengenal potensi diri dan berani untuk tampil beda sehingga kita bisa menginspirasi wanita-wanita lainnya dengan karya. Sudah saatnya perempuan juga bisa berkiprah dan maju untuk menuangkan ide gagasan, bekerja dan berkarya untuk Indonesia. 


Wanita Indonesia harus pintar karena di tangan merekalah muncul bibit-bibit unggul untuk meneruskan cita-cita bangsa. 


Nyobain brownies fudgy buatan anggota IWITA

Mpo pernah makan kue brownies fudgy dengan merek house food destination. kue brownies ini merupakan buatan dari anggota IWITA. 

Brownies fudge

Brownies fudgy rasanya mantap banget, satu kotak brownies fudgy terdiri dari 15 potong dengan aneka toping yang berbeda. 


Pas buka kotak brownies fudgy sudah tercium aroma harumnya coklat yang masuk merasuk ke hidung.  

Yummy


ketika dicoba untuk dikunyah kue brownies fudgy terasa lembut, manisnya pas dan nyoklat banget.

 

Pokoknya rasanya enak sampai ke ubun-ubun sebelum berakhirnya cerita ini, Mpo mau berbalas pantun


Pakai ulos, asal dari Sumatra Utara. 

Perempuan ayo bergegas, melek digital marketing agar UMKM bisa bangkit segera.

6 comments

  1. Pandemi sudah membuat dampak di semua sektor ya, tidak terkecuali UMKM.Aku bangga banget sama IWITA yang merangkul UMKM agar naik kelas dan bisa bangkit lagi.Jadi pengen nyobain browniesnya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ayo deh di sikat kue browniesnya. Terima kasih mba Bo ghoisan sudah main-main ke web blog Mpo

      Delete
  2. UMKM sebagai tulang punggung negara juga lho makanya harus dibantu, Syukurlah IWITA bisa membantu & membuat bangit UMKM. Ya ampun mpok brownisnya bikin ngiler aja

    ReplyDelete
    Replies
    1. Umkm akan memperkecil angka pengangguran.

      Terima kasih mba lidya sudah main-main ke web blog Mpo

      Delete
  3. IWITA menjadi secercah harapan bagi para pelaku usaha UMKM agar tetap bertahan di masa pandemi untuk memberikan produk terbaik dan mengenalkan ke masyarakat luas.
    Semoga banyak UMKM yang berangsur-angsur bngkit kembali bersama IWITA.

    ReplyDelete
  4. Iwita organisasi yang baru banget ya, tercipta di saat pandemi. Jadi ia bukan organisasi yang beradaptasi tapi memang lahir karena kebutuhan para wanita.

    ReplyDelete