Pada tanggal 25 agustus 2016 bertempat di museum tekstil Jakarta di bukanya tekstil symsposium oleh ibu maria woworuntu.
Symsposium kali ini menghadirkan pembicara dari berberbagai Negara yang memperkenalkan kain tradisional di Negara mereka . para ahli tersebut adalah assisten prof sittchai smanchat Ph.D ( Thailand), prof dato oetman yatim (kuala lumpur), Mrs nang mya oo (Myanmar), MR peter lee (Singapore) dan Indonesia sendiri diwakilkan oleh Dr. tjokorda istri ratna cora sudharsana, S.Sn (ubud bali) dan Drs. Dwi P sulaksono (peneliti dari museum tekstil dari Kalimantan selatan).
Ibu ratna coro memperkenalkan sutra yang dilukis dengan sentuhan tradisional yaitu menggunakan kuas bamboo. Sedangkan untuk motif ia melakukan riset terlebih dahulu sebelum ia menuangkan idenya dalam selembar sutra, biasanya motif yang digunakan adalah motif bunga dan kegiatan masyarakat bali, ataupun ikon-ikon kota bali. Mrs nang mya oo dari myamar memperkenalkan serat kain yang terbuat dari bunga teratai. Ide nmembuat serat bunga teratai dikarenakan untuk memanfaatkan Bunga teratai yang banyak terdapat di daerah sungai inlay ,myamar . Serat dari bunga teratai biasanya dibuat syal akan tetapi sekarang ini serat bunga teratai bisa di padukan dengan sutra ataupun bahan katun.
Tak hanya sekedar memperkenalkan masing masing kain tradisional dari Negara masing-masing akan tetapi mereka menjelaskan bagaimana kebijakan pemerintahnya dalam mengembangkan kecintaan kepada generasi muda.
assiten professor sitthichai dari thailand menjelaskan kebijakan pemerintah thailand dalam menggalakan kecintaan kain tradisional ke generasi muda |
Di symsposium tekstil kain kain tradisional para pengunjung tak sekedar menambah wawasan mereka tapi bisa membeli kain-kain tradisional dari Negara yang menjadi pembicara sysmposium.
No comments