Pancasila merupakan ideologi bangsa yang tidak bisa di gantikan oleh siapapun.
Ketika calon putri Indonesia tidak hapal pancasila maka hal ini di anggap momok yang memalukan karena sang putri memiliki paras yang cantik dan segudang prestasi, akan tetapi sayangnya sang putri tidak hapal butir pancasila.
Tanggapan netcitizen sangat beragam mulai dari "mba grogi, maklumin saja kalau ia tidak hapal".
Nada nyinyiran bernada pedas juga menghingapi sang putri. itulah dunia maya, semua hal bisa menjadi booming dan pembicaran jagat raya.
Tidak mudah memang bagi calon putri indonesia untuk sampai masuk babak finalis. Ia sudah mengalah ribuan wanita cantik yang berasal dari kota yang sama.
Kalista Iskandar memiliki kreteria yang di minta juri baik secara fisik, pendidikan, prilaku yang baik hingga segudang prestasi.
Memasuki masa karantina bukanlah masa-masa dimana ia bisa menghirup udara dengan tenang akan tetapi masa tersebut merupakan masa penentuan untuk meraih gelar putri Indonesia.
Para finalis di berikan pendidikan dan pelatihan mulai dari public speaking, makeup, fotografi, nilai-nilai wawasan kebangsaan dll.
Memasuki karantina merupakan masa pembelajaran untuk saling memahami dan mengerti dengan menjalin persahabatan dengan perempuan dari berbagai daerah.
Pada ajang besar seperti pemilihan putri indonesia dimana ketika seorang calon putri tercantik tidak bisa menjawab pertanyaan dari pihak dewan juri maka rasa malu bukan hanya di terima oleh sang putri akan tetapi keluarga besar dan pelatih di ajang tersebut.
Tidak dapat di bayangkan wajah orangtua si mba yang cantik ini, duh rasanya mau di bawa kemana muka orangtuanya ketika sang anak yang jadi calon putri tidak bisa menjawab butir pancasila.
disisi lain para pelatih dan panitia pastinya akan mendapatkan tamparan yang keras karena anak didik tidak menjawab pertanyaan tersebut.
pelajaran ini sangat membekas dan mudah di ingat hingga dewasa.
selain itupula peristiwa ini mengajarkan kita ada hal yang lebih penting lagi yaitu pengamalan pancasila di dalam diri kita.
di akhir cerita ini Mpo mau berbalas pantun.
Jalan-jalan ke pasar paseban Membeli jaket jeans warna merah menyala.
Hati ini mulai geregetan.
Lihat Wanita cantik tidak hapal pancasila.
Ketika calon putri Indonesia tidak hapal pancasila maka hal ini di anggap momok yang memalukan karena sang putri memiliki paras yang cantik dan segudang prestasi, akan tetapi sayangnya sang putri tidak hapal butir pancasila.
Pancasila (Dok. Detik.com) |
Nada nyinyiran bernada pedas juga menghingapi sang putri. itulah dunia maya, semua hal bisa menjadi booming dan pembicaran jagat raya.
Tidak mudah memang bagi calon putri indonesia untuk sampai masuk babak finalis. Ia sudah mengalah ribuan wanita cantik yang berasal dari kota yang sama.
Kalista Iskandar memiliki kreteria yang di minta juri baik secara fisik, pendidikan, prilaku yang baik hingga segudang prestasi.
Memasuki masa karantina bukanlah masa-masa dimana ia bisa menghirup udara dengan tenang akan tetapi masa tersebut merupakan masa penentuan untuk meraih gelar putri Indonesia.
Para finalis di berikan pendidikan dan pelatihan mulai dari public speaking, makeup, fotografi, nilai-nilai wawasan kebangsaan dll.
Memasuki karantina merupakan masa pembelajaran untuk saling memahami dan mengerti dengan menjalin persahabatan dengan perempuan dari berbagai daerah.
Malukah tidak hapal butir pancasila.
Pada ajang besar seperti pemilihan putri indonesia dimana ketika seorang calon putri tercantik tidak bisa menjawab pertanyaan dari pihak dewan juri maka rasa malu bukan hanya di terima oleh sang putri akan tetapi keluarga besar dan pelatih di ajang tersebut.
Tidak dapat di bayangkan wajah orangtua si mba yang cantik ini, duh rasanya mau di bawa kemana muka orangtuanya ketika sang anak yang jadi calon putri tidak bisa menjawab butir pancasila.
disisi lain para pelatih dan panitia pastinya akan mendapatkan tamparan yang keras karena anak didik tidak menjawab pertanyaan tersebut.
Menanamkan nilai pancasila sedari kecil.
Menanamkan nilai pancasila perlu di mulai dari sejak dini bisa melalui nyanyian ataupun dogeng. Seperti yang dilakukan oleh guru Mpo sewaktu TK. Para murid di wajibkan untuk menghapal butir pancasila sebelum masuk kelas.pelajaran ini sangat membekas dan mudah di ingat hingga dewasa.
selain itupula peristiwa ini mengajarkan kita ada hal yang lebih penting lagi yaitu pengamalan pancasila di dalam diri kita.
di akhir cerita ini Mpo mau berbalas pantun.
Jalan-jalan ke pasar paseban Membeli jaket jeans warna merah menyala.
Hati ini mulai geregetan.
Lihat Wanita cantik tidak hapal pancasila.
Lupa itu manusiawi menurut saya, apalagi dalam tekanan yg cukup tinggi, tapi memang di situlah tantangannya ya Mpok.. Saya mah gak mau komen macem2, takut kalau2 suatu saat sy sampai di moment yg serupa, hal itu bs juga terjadi pada saya hehe..
ReplyDeleteLupa dan grogi memang bisa saja terjadi.
DeleteTerima kasih mba Mechta telah memyempatkan berkunjung di web blog Mpo
Saya tidak nonton, jadi gak tahu bagaimana kronologis enam besar itu berjuang dan berperang
ReplyDeleteBanyak netizen nyinyir jadi makin malas buat melihat meski yutub dan sosmed banyak menyimpan salinan rekaman.
Itulah fenomena yang terjadi ketika public figur melakukan kesalahan.
DeleteTerima kasih teh okti telah mampir ke web blog Mpo
Ajang pemilihan putri jadi berada dalam sebuah dilema jadinya ya, mpok.
ReplyDeleteSelalu hikmah dalam setiap situasi yg terjadi ya :)
Benar mba banyak hikmah yang bisa diambil saat terjadi peristiwa ini.
DeleteTerima kasih ya YSalma sudah mempir ke web blog Mpo
Menurutku ya komentar netijennya juga sih ya pedes kayak pakai karet 5. heheh. Iya menururku memang juga grogi ya mpo. Moga tak terulang lagi
ReplyDeleteSaya ga nonton juga jd ga tau seperti apa dan bagaimana responnya para netizen jg saya ga tau cuma denger2 sar ttg hal ini... Semoga jd pembelajaran saja bagi semua yg terkait ..juga bagi kita semua
ReplyDeleteIya banyak hikmah yang bisa di ambil dari peristiwa ini.
DeleteTerima kasih mba Ida telah datang dan meramaikan web blog Mpo
Ooh ini yang kemarin viral itu ya mpo, aku gak ngikutin kirain siapa yg gak hapal pancasila ternyata finalis puteri indonesia
ReplyDeleteIya mba finalis puteri Indonesia.
DeleteTerima kasih mba Lidya telah ikutan komentar di web blog Mpo