Lindungi Hutan di Indonesia berawal dari Dapur

Bagaimana cara melindungi hutan di Indonesia? itulah pertanyaan yang ingin Mpo tanyakan ke pembaca blog Mpo. 

Pastinya teman akan menjawab "jangan menebang pohon di hutan" atau "lakukan reboisasi". 

Cara tersebut pastinya sudah kita pelajari sewaktu kita masih duduk sekolah dasar, akan tetapi pernahkah kita berfikir bahwa Mpo dan kamu tinggal di kota besar yang jauh dari hutan. 

Lalu apakah cara tersebut sebagai tanda turut serta dalam berkontribusi untuk menjaga pelestarian hutan?. 

Sebenarnya banyak cara sederhana yang bisa kita lakukan untuk melestarikan hutan kita yaitu berawal dari dapur. 

Pengalaman berada di hutan. 


Mpo tidak pernah ke berwisata ke hutan, eh sekalinya berwisata disebabkan harus memotong jalan yang di arahkan oleh polisi lalu lintas. 

Mpo melewati hutan guna menghindari kemacetan arus balik saat idul fitri. 

Di saat mengendarai mobil yang berada di kiri kanan terdapat pohon besar dan gelap, ada rasa takut saat melewati hutan. 

Alhamdullilah dengan mengikuti rambu-rambu lalu lintas, Mpo bisa menembus hutan hingga bertemu di jalan yang agak besar. 

Mpo bukanlah tarzan yang bahagia tinggal di hutan. Mpo pasti dilanda ketakutan ketika harus hidup di hutan karena kehidupan ekosistem fauna yang terbiasa hidup liar dan pohon-pohon yang menjulang tinggi. 

Ketakutan Mpo sesungguhnya tidak beralasan karena hutan mempunyai kontribusi yang besar bagi kehidupan kita yang manfaatnya bisa kita dirasakan oleh masyarakat sekitar tepi hutan hingga masyarakat di kota. 


Hutan di Indonesia merupakan Tanggung jawab kita semua.

Menurut Kementrian Lingkungan hidup dan kehutanan bahwa definisi hutan adalah suatu wilayah dengan pohon dewasa yang lebih tinggi dari 5 meter dan tutupan kanopi lebih besar dari 30 persen dengan luasan lebih dari 6,25 hektar. 

Fungsi hutan bukan hanya dirasakan manfaatnya oleh warga di sekitar hutan akan tetapi kita yang tinggal di ibukota. 5 Manfaat hutan yaitu : 
1. Penyimpan air 
Air hujan yang jatuh di hutan di simpan oleh akar tanaman.selain itu pula air hujan tersebut juga berfungsi melembabkan tanah.  

2. Mencegah Erosi dan longsor. 
Air hujan yang jatuh di tampung di daun dan diserap oleh akar. Akar pohon ini yang mengikat dan menyimpan butiran butiran air agar tidak langsung terbawa aliran sehingga tanah menjadi lembab. 

Tanah yang kering bisa menyebabkan longsor, hal ini karena tidak ada akar tanaman yang menyerap. 

3. Menyuburkan tanah. 
Daun dan ranting pohon yang gugur yang jatuh ke tanah bisa menjadi kompos/pupuk yang akan menyuburkan tanah. 

4. Sumber Plasma Nutfah keaneragaman ekosistem. 
Hutan yang di huni oleh binatang terkecil seperti serangga hingga binatang buas. tidak hanya binatang akan tetapi juga hutan dipenuhi dengan aneka flora. 

5. Mengurangi polusi udara. 
Karbon monoksida dan gas dioksida yang di hasil dari industri pabrik, kendaraan bermotor akan di serap oleh tanaman. 

Di saat malam hari tanaman yang menghasilkan foto sintensis akan melepaskan oksigen ke alam.
Manfaat hutan bagi masyarakat di kota
Manfaat hutan
Menurut laporan state of the forest indonesia kawasan hutan di indonesia berjumlah 120,6 juta hektar dan setiap tahunnya terus menurun . hal ini disebabkan oleh alih fungsi hutan, pembalakan liar dan kebakaran hutan. 

Jika ini terus berlanjut maka akan berpengaruh pada perubahan iklim global yang suhu di bumi makin memanas setiap tahun dan permukaan ozon yang lubangnya semakin besar. 

Dari Dapur kita bisa Melestarikan Hutan Indonesia.  

Sebagai blogger yang keseharian juga sebagai tukang masak di rumah, tanpa di sadari, Mpo dan pembaca blog it's me juga turut serta dalam menyumbang rusak ozon di bumi. 

Hem, pas mendengar itu pastinya kamu agak takut ya, dan berkata kok aku ya, bukan kah aku tidak menebang pohon di hutan?. 

Ya , karena kita sebagai ibu rumah tangga ternyata turut andil dalam perusakan hutan di Indonesia, hal ini di sebabkan dari kebiasaan yang di lakukan oleh ibu rumah tangga. 

Sebagai contoh kontribusi perusakan alam yang di lakukan oleh seorang ibu rumah tangga.
Efek memakai bahan pewarna kimia
Mpo memakai tas dengan memakai pewarna alami

Saat kita ke pasar kita lebih sering naik motor daripada naik kendaraan umum. kita sering belanja memakai kantong plastik dan bangga membeli produk import sebagai sembako. 

Proses memasak juga mempengaruhi kerusakan alam Indonesia seperti memasak daging di bakar mempunyai gas udara yang lebih banyak bila di bandingkan memasak tahu.   

Kebiasaan sehari-hari inilah yang membantu terjadinya pemanasan global 

Oleh karena itu salah caranya adalah mengikuti gerakan zero waste. 

Walaupun Mpo belum sepenuhnya menerapkan zero waste, Mpo masih dalam tahap belajar. Akan tetapi sudah menerapkan beberapa kebiasaan untuk mencintai lingkungan seperti Ke pasar selalu membawa kantong belanjaan sendiri atau lebih sering naik angkutan umum dari pada naik mobil. Untuk jarak yang dekat Mpo suka naik sepeda. Kantong plastik di rumah Mpo pakai berulang ulang bahkan Mpo suka kasih ke tukang sayur atau pedagang di pasar.

Mpo lebih suka membeli produk dalam negri, selain kita bisa berhemat dengan membeli sembako produksi dalam negri, kita juga dapat mengurangi polusi udara saat sembako yang didatangkan dari laut negri untuk di kirimkan ke wilayah Indonesia. 

Kebiasaan kecil jika dilakukan bersama sama maka akan berdampak pada perubahan alam.

Membeli produk hasil karya warga tepi hutan. 

Di kutip di salah satu berita online, Detik.com pada tanggal 20 September 2018 yang menyatakan bahwa warga tepi hutan mempunyai pendapatan sangat rendah dan tergolong miskin. 

Salah satu arahan bapak Presiden Jokowi adalah membentuk usaha. Dengan terbentuknya kelompok usaha tersebut di harapkan warga sekitar mendapatkan penghasilan lebih tinggi sehingga mereka tidak lagi menebang pohon hanya untuk membuka lahan baru.
Infografis peningkatan ekonomi warga sekitar hutan dalam membuat produk
Menambah penghasilan
warga sekitar hutan
Dokumentasi :Instagram Bupsha_pskl

Bersama rakyat, Pemerintah , pihak swasta, relawan dan komunitas melakukan sesuatu agar hutan kita menjadi lestari. 

Salah satunya adalah yayasan DR Sjahrir yang berkomitmen pada permasalahan bidang pendidikan, lingkungan hidup dan kesehatan masyarakat. 

Semasa hidupnya alm doktor Sjahrir memang sudah terkenal dengan orang yang peduli terhadap pada toleransi dan keberagaman. 

Kartika Sjahrir,Istri almarhum doktor Sjahrir yang menjadi ketua yayasan dokter Sjahrir mengatakan " permasalahan pemanasan iklim global merupakan masalah lintas generasi. Jangan sampai anak generasi masa sekarang menanggung beban dari apa yang dilakukan oleh generasi sebelumnya". Hal ini diungkapkan dalam diskusi hangat bersama blogger di Almond Zucchini pada tanggal 9 Februari 2019.
Hasil dari hutan di Indonesia
Bangga memakai hasil non kayu hutan

Kita bisa turut serta dalam melestarikan hutan dengan membeli produk produk hasil warga di sekitar area hutan. 

Salah satu produk yang mengajak warga sekitar hutan adalah Javara. Dengan mengusung tema sosial enterprise, javara menghadirkan produk bermutu, berkualitas dan mempunyai bermacam produk yaitu sekitar 600 produk. 

Tidak mudah pastinya mengajak masyarakat sekitar hutan untuk membuat usaha yang memanfaatkan hasil budidaya produk hasil non kayu hutan. 

Mengajak masyarakat sekitar wilayah hutan untuk membuat produk yang memiliki kreteria 4P yaitu Produk yang memiliki nilai jual dan disukai masyarakat, selain itu produk tersebut harus mempunyai kemasan yang menarik, harga/Price yang dapat terjangkau dan target pemasaran produk dengan konsumen haruslah tepat dengan memanfatkan sosial media sebagai bagian dari Promosi pemasaran.

Sebuah produk harus mempunyai nilai tambah yang ingin di tonjolkan seperti Javara mie daun kelor. 

Mie ini memang istimewa karena terbuat dari bahan daun kelor sebagai pewarna alami dan manfaat daun kelor yang antioksidan. 

Selain itu pula produk Javara merupakan produk sosial enterprise yang memberdayakan kaum ibu rumahtangga yang tinggal di sekitar hutan untuk membantu ekonomi keluarga. 

Mpo sudah coba memasak mie Javara ternyata rasanya khas dengan aroma daun kelor, mie ini ukuran sedang sehingga cepat proses perebusannya dan logo halal MUI. 

Mie javara bisa dibuat apa saja, goreng atau direbus ataupun diolah menjadi cemilan. Nah kali ini Mpo sudah membuat mie Javara panjang umur Kendedes. 

Bagi yang belum mengetahui apa itu kendedes. Kendedes adalah masakan tempo dulu, khas kota Bandung . 

Mie javara kali ini Mpo padukan memanfaatkan kulit singkong. Saat pagi hari, keluarga Mpo sarapan dengan singkong rebus. Daripada sayang kulit singkong di buang, Mpo manfaatkan buat diolah menjadi toping mie. 

Tips mengelola kulit singkong yaitu Mpo bersihkan kulit singkong yang berwarna coklat hingga bersih dan yang hanya tertinggal kulit singkong bagian berwarna putih. 

Setelah di cuci, kulit singkong di rebus dan beri sedikit garam. 

Bahan bahan : 100grm Mie Javara daun kelor yang sudah direbus. 2 buah otak otak, iris. 5 bakso, iris. 50 grm kulit singkong 

Kuah : 250ml air kaldu, 1 sendok bumbu dasar merah, 1 sendok saus tiram, 1/2 sendok teh kecap asin, 1/2 bawang bombay, iris, 1 batang daun bawang, iris, Penyedap rasa 

Cara membuatnya. Panaskan minyak lalu masukan bawang bomba sampai harum, masukan bumbu dasar merah, daun bawang, saus tiram, penyedap rasa, kecap asin, otak otak , bakso dan air kaldu. Rebus sampai mendidih. Mie yang sudah di rebus di siram dengan kuah isian.

Kulit singkong bisa di olah menjadi masakan enak di dapur
Makan bareng  yuk 
Di akhir cerita ini, Mpo mau berpantun

Pergi tamasya ke hutan
Sambil melihat fauna.
Hutan sumber kekuatan
Lintas generasi harus menjaga, jangan sampai punah

No comments